Senin, 10 Oktober 2011

pacaran dalam Pandangan agama islam

Pacaran dalam Islam

Gimana sich sebenernya pacaran itu, enak ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi hal itu?

Memiliki rasa cinta adalah fitrah

Ketika hati udah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya...... dahsyat man...... yang diinget cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah cinta. Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti'in cinta, bisa buat perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta ditolak .... dukun pun ikut bertindak.

Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga' terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga' bakalan mati, cuman bakal gelisah (ngga' tenang) sampe' terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.

Pacaran dalam perspektif islam

In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)

Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do'i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. So....kesimpulannyaPACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."
(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).

Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).

Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).

Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).

Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga' punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab.


oleh : Khoiru Rozikin

Sabtu, 13 Agustus 2011

Sejarah dan Penggunaan Keyboard

Sejarah Penggunaan Keyboard Komputer

Tahukan anda apa itu keyboard? Itulah loh papan ketik computer yang hurufnya ngacak alias tidak berurutan. Menurut sejarahnya, alasan huruf pada keyboard di bikin secara acak adalah untuk memperlambat pengetikan. Awal Mula Keyboard ditemukan pada tahun 1864 yang kemudian dipatenkan oleh Christopher Latham Sholes pada 1868.

Keyboard yang kita kenal sekarang ini memiliki nama resmi Qwerty yang di ambil dari enam huruf pertama pada “home row”. Home row sendiri merupakan istilah untuk deretan alfabet kedua (posisinya di tengah) keyboard. Dideretan inilah seharusnya user atau juru ketik menempatkan jari-jarinya jika sedang tidak mengetik.

Lalu, kenapa tombol-tombol alfabet pada keyboard ditempatkan secara acak? Alasannya adalah untuk memperlambat pengetikan. Kenapa? Pada awalnya mesin ketik dibuat senyaman mungkin untuk penggunanya, tetapi akibatnya, para pengguna malah dapat mengetik dengan kecepatan tinggi. Hal ini membuat pengait- pengait karakter pada mesin ketik menjadi sering tersangkut.

Setelah beberapa bulan mencari cara untuk mengatasi sering menyangkutnya pengait tersebut, Sholes mengacak posisi alfabet pada mesin ketik seperti sekarang ini. Dan setelah teknologi mesin ketik berkembang ke mesin ketik elektrik sampai ke komputer, urutan alfabet yang acak tersebut tetap digunakan.
Untuk komputer, keyboard pertama kali digunakan pada tahun 1964. Sebuah perangkat yangdibuat oleh MIT, Bell Laboratories, dan General Electric yang disebut Mulitics berhasil menggabungkan video display terminal (monitor CRT saat ini-Red) dengan mesin ketik elektrik. Layout Qwerty temuan Christopher Latham Sholes tetap digunakan, meski pada keyboard saat ini, sejumlah function keys sudah diimplementasikan.



Berikut ini adalah Cara Pintas menggunakan Keyboard bagi Pengguna OS Windows :

Dialog Box Keyboard Shortcuts

• CTRL + TAB (Pindah maju melalui tab)
• CTRL + SHIFT + TAB (Pindah ke belakang melalui tab)
• TAB (Pindah maju melalui pilihan)
• SHIFT + TAB (Pindah ke belakang melalui pilihan)
• ALT + huruf digarisbawahi (Lakukan yang sesuai perintah atau pilih sesuai pilihan)
• ENTER (Lakukan perintah untuk aktif atau tombol pilihan)
• SPACEBAR (Pilih atau menghapus kotak jika yang aktif adalah pilihan cek box)
• Arrow keys (Pilih jika tombol pilihan yang aktif adalah sekelompok tombol pilihan)
• Tombol F1 (Menampilkan Bantuan)
• Tombol F4 (Tampilkan item yang aktif dalam daftar)
• Backspace (Buka folder satu tingkat atas jika folder yang dipilih dalam Simpan Sebagai atau Buka kotak dialog)

Microsoft Natural Keyboard Shortcuts

• Windows Logo (Tampilan atau menyembunyikan menu Start)
• Windows Logo + Break (Display System Properties dialog box)
• Windows Logo + D (Display di desktop)
• Windows Logo + M (Minimize semua windows)
• Windows Logo + SHIFT + M (Memulihkan jendela yang diminimalkan)
• Windows Logo + E (Open My Computer)
• Windows Logo + F (Mencari file atau folder)
• CTRL + Windows Logo + F (Mencari komputer)
• Windows Logo + F1 (Display Windows Help)
• Windows Logo + L (Mengunci keyboard)
• Windows Logo + R (Open the Run dialog box)
• Windows Logo + U (Open Utility Manager)


Aksesibilitas Keyboard Shortcuts

• Right SHIFT untuk delapan detik (Switch FilterKeys baik aktif atau tidak aktif)
• Left ALT + left SHIFT + PRINT SCREEN (Switch High Kontras baik aktif atau tidak aktif)
• Left ALT + left SHIFT + NUM LOCK (Mengalihkan MouseKeys baik aktif atau tidak aktif)
• SHIFT lima kali (Mengalihkan StickyKeys baik aktif atau tidak aktif)
• NUM LOCK selama lima detik (Mengalihkan ToggleKeys baik aktif atau tidak aktif)
• Windows Logo + U (Open Utility Manager)

Windows Explorer Keyboard Shortcuts

• END (Tampilkan bagian bawah jendela aktif)
• HOME (Display bagian atas jendela aktif)
• NUM LOCK + tanda asterisk (*) (Tampilkan seluruh subfolder yang berada di bawah folder yang dipilih)
• NUM LOCK + Plus sign (+) (Tampilkan isi dari folder yang dipilih)
• NUM LOCK + Minus sign (-) (Tutup folder yang dipilih)
• LEFT arrow (Tutup pilihan saat ini jika sudah meluas, orang tua atau pilih folder)
• RIGHT arrow (Tampilan pilihan saat ini jika sudah roboh, atau pilih subfolder pertama)

Jumat, 22 Juli 2011

Tentang Aku


About Me

Roy itulah aku, nama lengkapku adl "khoiru Rozikin", tp aku lebih suka d panggil 'roy' ato 'rozik', tp temen"qu d skulahan pda manggil aku 'marwoto' d mana oda saat itu ka"k klas menganggap aku spt guru trfaforit d sklahanku yakni bpk martono, jd q d panggil spt anak-nya pak martono yakni 'marwoto'.
Aku lahir pda tanggal 07 november 1993, dari 3 saudara kakak'ku, kata ibuku aku lahir tempatnya d 'rumah sakit budi rahayu magelang' karena ibuku sangat kesulitan untuk mekahirkanku maka ibuku harus d oprasi, so aku adalah anak yg kluar bukan dr jalan'nya namun asli dari perut, sebab itulah ibuku tak mau keprgianku ato kehilanganku. dan sampai saat ini aku masih tinggal bersama kedua org tuaku, yakni di desa 'klegen candisari secang magelang jawatengah indonesia'.
Mulai umur 6th aku sdh menginjak dan mengenal sekolah, namun aku dlu langsung klas 1Sd karena pda saat itu aku terbesar d Taman Kanak", jd aku malu, sebenarnya tidak boleh sama guru TK'ku, namun karena styap hari aku nangis jadi d prbolehkan menginjak kainya klas satu MI (Madrasah Ibtidaiyah). Meskipun dari klas 1 sampai klas 4 SD aku mesti dapat nilai MERAH d raport'ku namun sampai klas 6 pun aku naikklas secara trus menerus tyap tahun ajaran baru. setelah aku lulus dari SD kemudian aku melanjutkan pendidikanku d Madrasah Tsanawiyah Negri Grabag magelang.

.bersambung...

Rabu, 20 April 2011

cerpen

AKU MENUNGGUMU
Karya: khoiru rozikin*

Aku duduk di atas pelangi menanti keatangan Aqso. Aqso adalah sahabat terbaikku sejak kecil, bermain, bernyanyi, bahkan terbang kesana kemari pun kita selalu bersama. Sayangnya aqso mempunyai sifat egois dan setiap dia marah dia selalu ngamuk dan tidak bisa di kalahkan, pokok-nya ia paling menang sendiri, jadi teman – teman yang belum mengenalnya sering bertengkar dengannya karena sifat egois-nya. “ Ozi…..!!!! ”, Aqso berteriak dari kejauhan, “ woy lama banget sich kamu datangnya, jenuh nich nungguin kamu dari tadi “, kataku. “ ea soir sob ”, aqso menggeledek saat sampai di depanku.

“ Woy lagi pada ngapain ??.. uenak banget nyantai di atas pelangi ”, kata Wildy.
Wildy adalah cewek cantik, imut, manis, dan pandai. Wildy juga pacar-nya, yang aku baru tahu aja kalo dia pacaran, padahal sejak aku mengenal dan melihat Wildy aku langsung jatuh cinta pada Wildy. Aku dan Aqso mengenal Wildy sejak umur 15 tahun, sekarang umur kita sudah 17 tahun. Wildi berasal dari Planet Ekta. Aku dan Aqso pun berasal dari Planet Ekta, tapi kita sering bermain di khayangan dekat dengan Bumi, itulah sebab-nya aku dan aqso tidak mengenal Wildy sejak kecil karena kita sering main di kayangan dan jarang pulang ke Planet Ekta. Di setiap aku ada di dekat Wildy, hatiku berdetak kencang karena perasaan. Namun rasa cintaku pada Wildy belum pernah aku ungkapkan karena aku ingin mengerti sifat-nya dan ingin tahu secara dekat siapakah Wildy yang sebenarnya. Aku berjanji pada diriku sendiri bila aku sudah mengenalinya lebih dekat maka aku akan mengatakan rasa cintaku pada Wildy. Semua perasaan ini tiada yang mengerti, termasuk Aqso sahabat karibku, yang tahu hanyalah aku sendiri dan tuhan YME.

“ Eh Wildy……. ”, sahutku dengan Aqso bareng-an, “ Ini lagi melihat kehidupan Manusia di Bumi kayak-nya enak banget ”, lanjut Aqso dengan banyak alas an.
Kebetulan kehidupan kami bertolak belakang dengan manusia, kami hanyalah mahluk peri kecil yang tidak bisa hidup di Bumi, kami hanya bias hidup di Planet Ekta dan di Khayangan. Jauh antara Planet Ekta dengan Bumi adalah 150 kali putaran Bumi bila di hitung dengan manusia yang hidup di Bumi, namun sejauh apapun menurut manusia, kami hanya merebahkan sayap dan terbang sekitar satu jam telah sampai di Planet Ekta. Keluarga dan mahluk sebangsa kami juga banyak yang hidup di Planet Ekta. Kehidupan kami juga jauh berbeda dengan kehidupan di Bumi, jika di Bumi 5 Bulan, maka menurut kami satu jam.

“ Afa sadara bakalata so ca Ekta racio ciliciaca sarata ”, kata wildy dengan bahasa Planet Ekta, (kapan kita pulang ke Planet ekta, kita sudah satu Bulan main di kayangan) bila di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Satu bulan yang di maksud wildy yaitu sama dengan 360 kali putaran Bumi. “ Aka sabala kala ”, kata Aqso. Pulang sekarang juga tak apa. Tanpa berfikir panjang aku-pun menganggukkan kepala pertanda aku menyetujui pulang ke Planet asal mula kami. Kami bertiga berdekatan kemudian merebahkan sayap bersama dan terbang bersama.

Sampai di Planet Ekta aku langsung pulang menuju rumah, sedangkan Aqso pun mengantarkan pacar-nya di rumah. Sampai di depan pintu aku membuka pintu dan langsung berjalan menuju ruang makan dan makan makanan yang sudah di sediakan sama ibu-ku. Setelah selesai makan, aku brjalan menuju tempat tidur untuk tidur karena ke-capek-an bermain. Tidur lelap aku nikmati tanpa sadar ternyata aku tidur selama 3 hari 3 malam.
Setelah aku terbangun, aku beranjak dari tempat tidur dan langsung mencuci muka, kemudian aku minum segelas air putih. Aku berjalan mondar - mandir di rumah terasa sepi, tiada satu orang pun di rumah. Ibu, ayah, dan kakakku entah kemana. Aku berjalan keluar rumah, kemudian aku terbang ke atas pohon Tara, sambil menikmati sejuknya angin yang sepoi – sepoi aku melihat mahluk sebangsaku mondar – mandir berjalan dan berterbangan.

“ Woy, Ozi……..!!!!!”, Wildy berteriak di dekat telingaku hingga aku kaget setengah mati.
“ Apaan sich kamu Wil bikin aku kaget melulu ”, kataku,
“ Lagian kamu sich tiga hari ngga’ kelihatan, aku samperi di rumah kamu, eh kamunya tidur lagi ”, katanya,
“ Iya maaf…..”, jawabku pendek,
“ Ngapain kamu ngelamun di sini ? ”, tanya Wildy sambil duduk di dekatku,
“ Ngga’ papa ko’ Wil ”,
“ Ach kamu, kamu bohong, sayap kamu patah terus kamu jatuh ke Bumi terus kamu mati dah, hehehe…”, canda Wildy,
“ Ah kamu seneng banget sama canda ”, jawabku,
“ Iya udah buruan kamu cerita, ada apa ?? ”, Tanya Wildy ngeyel,
“ Eh Aqso kemana ? ”,
“ Aqso di rumahnya tuch lagi tidur barusan aku dari rumahnya, udah buruan cerita ngga’ usah ngalihin pembicaraan ”, kata Wildy kesel,
“ Aku ngga’ papa Wildy cantik…… “,
“ Bohoooooong !!!! “, sentak Wildy,
“ Iya aku cerita, tapi kamu janji ngga’ kan cerita sama siapa – siapa ya ? “,
“ Iya aku janji ngga’ kan cerita ma siapa – siapa “,
“ Aku lagi ngrasain sakit hati Wil “,
“ Ngapain ??? “, Tanya Wildy agak gelisah,
“ Iya sebenarnya sudah lama aku ngrasain sakit hati, kamu tahu Wil kenapa, aku mencintai seseorang, aku punya rasa sama dia sejak pertama kita bertemu saat pandangan pertama aku sudah jatuh cinta padanya, aku sering lihat dia berduaan dengan pasangannya Wil, aku sering lihat dia pacaran sama cowoknya, bahkan aku pernah mempergoki dia sedang asyik – asyiknya ciuman Wil, aku sakit banget Wil “,
“ Stop !, maaf aku potong cerita kamu “, cletuk Wildy,
“ Ngapain Wil ? “,
“ Semua yang akan kamu ceritakan akan lebih jelas kalau kamu sebut namanya dan ngga’ pakai nama samaran ‘dia’ “,
“ Emang kenapa ? “,
“ Nggak !! “, jawab Wildy agak nyentak,
“ Aku malu Wildy, aku juga takut “,
“ Woy, LIHAT OZI !!!!, siapa yang di depanmu, ini sahabat karibmu “, kata Wildy menunjuk diri sendiri,
“ Benar kamu pengen tahu, kalo aku kasih tau kamu akan marah besar sama aku “,
“ Tenang aja, ngga’ ko’ “, jawab Wildy pendek,
“ Aku ngga’ mau kasih tau Wil “,
“ Benar kalo kamu ngga’ ngasih tahu ma aku, aku khan marah besar sama kamu Ozi, dan aku kan pergi aku ngga’ khan kenal kamu lagi, udah siapa yang di maksud ‘dia’ itu ? “, Tanya Wildy ngeyel
” ‘Dia’ adalah kamu Wildy “, jawabku lirih,
“ AKU ??????!!! “
“ Iya kamu “,

Wildy terlihat agak lemas dan muram, jauh lebih berbeda dari sebelumnya, wajah Wildy terlihat jadi pucat.
“ Kenapa kamu ngga’ bilang dari dulu kalo kamu cinta aku Ozi ?? “, Tanya Wildy,
“ Aku cerita jujur sama kamu Wil kenapa aku ngga’ bilang sejak dulu awal kita kenal, saat aku lihat kamu Wil, pertama aku memandang kamu hatiku berdetak, jantungku berdenyut, mulutku bilang ada cinta, tapi aku sadar waktu itu, aku belum mengenali siapa kamu, terus aku berjanji pada diriku sendiri kalo aku akan mengungkapkan CINTA pada kamu setelah 3 / 4 bulan, karena aku yakin kalo sepanjang waktu itu aku udah mengenalmu, dan aku juga sudah tau sifat dan kepribadian kamu, tapi ternyata baru 2 bulan aku dengar kalo kamu sudah jadian sama sahabat karibku. Aqso. Iya udah sampai saat inilah aku pendam sendiri perasaanku, karena perjalanan cintaku terhambat oleh sahabatku, tentu saja aku diam dan diam, ngga’ mungkin khan aku nge-ganggu hubungan kalian, karena kalian juga sahabat karibku “, ceritaku pada Wildy sambil menangis,
“ Kamu rasain ini selama satu setengah tahun, kamu nge-lihat aku berduaan, pacaran, bermesraan, bahkan ciuman sama Aqso, gimana perasaanmu Ozi ? “,
“ Iya Wil “, Jawabku singkat,
“ Gimana perasaanmu Ozi ? “, Tanya Wildy,
“ Perih, Sakit dan Luka “,
“ Sungguh hebat kamu Ozi, merasakan kepedihan, kesakitan, bahkan sampai luka hati kamu demi aku. Hanya kamu Zi di Dunia ini yang sanggup merasakan sepertimu hanya demi cinta, semoga cita dan cinta kamu cepat tercapai. Aku punya hati dan perasaan Zi, aku pingsan membayangkan apa yang kamu rasakan selama ini, tapi maafkan aku Zi aku belum bisa nge-bales pengorbananmu dan perasaanmu sama aku, karena kamu pasti juga sudah tau khan Zi aku sudah sama Aqso. Aku berjanji jika suatu saat nanti aku putus sama Aqso aku akan membalas semua yang kamu rasakan Zi, Aku janji “, kata Wildy sambil meneteskan air mata,
“ Iya makasih, ngga’ apa – apa ko’ Wil, kebahagiaan kamu sudah sama Aqso, asal kamu bahagia akupun ikut bahagia “, kataku seraya mengusap air mata di pipi Wildy,
“ Kamu bilang asal aku bahagia kamu ikut bahagia, tapi hati kamu Ozi ???, aku juga bisa merasakan Ozi….. “,
“ Sudahlah Wil, cukup, kita kembali ke topik awal, kamu minta aku cerita khan, aku cerita, tapi kenapa semua jadi begini, sudah Wildy, kamu ngga’ usah sedih dan menangis “, aku coba menenangkan Wildy,
“ Iya “, Wildy terdesak – desak menangis “ Maafin aku Ozi, aku ngga’ bisa apa – apa“, tambah Wildy sambil merebahkan sayapnya dan pergi.

Sudah satu bulan ini aku tidak bisa apa – apa, aku pun tidak bisa bermain dengan Aqso dan Wildy di khayangan, bahkan keluar rumah pun aku tidak bisa karena aku sakit, tapi di minggu terakhir ini sakitku agak parah, aku hanya bisa bernafas dan mengedipkan kedua kelopak mata. Makan dan aktifitas yang lainnya aku hanya bisa lakukan di tempat tidur, kini mulutku sudah sulit untuk berkata dan bicara.

Tok . . . . . tok . . . . tok . . . .
Terdengar ketukan pintu dari luar kamar

“ Ma . . . ma. . . suk “, kataku sulit bicara,

Setelah pintu terbuka lebar, terlihat Wildy berdiri di depan pintu sambil menatapku dengan senyum khas-nya yang manis. Meski terasa kangen karena satu bulan tidak bertemu, tapi tetap saja aku tidak bisa berbuat apa – apa, aku hanya diam.
Wildy mendekatiku dan duduk di samping kepalaku sambil meraba – raba rambut keritingngku.
“ Satu minggu kemarin aku putus hubungan sama Aqso, dan kini tidak ada hubungan di antara kita “, Wildy mulai bercerita sanbil menangis,
“ Ke. . . . ke . . . napa bisa ter . . . ter . . . jadi ?? “, tanyaku tersendat – sendat,
“ Udah, besok aku cerita semuanya kalo kamu sudah sembuh, tapi kini intinya aku akan menepati janji aku kalo aku akan menghargai pengorbanan kamu saat ini, aku harap kamu cepat sembuh, kamu tau khan maksudku ? “, Jelas Wildy,
“ Ke . . . ke . . . baha . . . . giaan ka . . . . kamu sudah di tangan Aqso, Kem . . . . kem . . . kem . . . balilah sama A. . . . . A. . .qso, karena a. . . .aku”, kataku terputus,
“ Kamu kenapa Ozi, kamu kenapa, kamu pasti sembuh khan, itu khan yang khan kamu ucapkan barusan ?? “, kata Wildy sambil menangis,
“ A. . . . aku a. . . .a. . . .akan per. . . pe. . .rgi “,
“ OZI . . . . . . . . jangan tinggalkan aku Ozi. . . . . .”,
“ Ma. . . . ma. . . mafkan a. . .aku Wil. . . . .Wildy “,
“ OZI . . . . . . . . . . . . . . . .”, Wildy berteriak dan menangis kencang,
‘ Ja . . . . . . ja. . . . . ngan mena. . . . ng. . . . . is. . ., menangi. . . . is de . . .mi aku per . . .Cuma, kar. . . na i. . . . ini na. . . . . .na. . . . nafas ter. . . . akhir. . . .ku, ja. . . . ga diri ka. . . .mu ba. . . .ik ba. . . . baik Wil. . . dy, ma. . . . laikat da. . . .ri suga te. . . . te. . . .lah menjem. . . . put. . . .ku Wil, se. . . . se. . .lamat ting. . . . tinggal, aku tunggu ka. . . .mu di sur. . . .ga”,
“ OZI . . . . . . . . . !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”,


*) Siswa MAN 1 Kota Magelang Kelas XI AGAMA

Jumat, 15 April 2011

spoof story dan artinya

The Zoo Job Story
One day a clown was visiting the zoo and attempted to earn some money by making a street performance. He acted and mimed perfectly some animal acts. As soon as he started to drive a crowd, a zoo keeper grabbed him and dragged him into his office. The zoo keeper explained to the clown that the zoo's most popular gorilla had died suddenly and the keeper was fear that attendance at the zoo would fall off. So he offered the clown a job to dress up as the gorilla until the zoo could get another one. The clown accepted this great opportunity.
So the next morning the clown put on the gorilla suit and entered the cage before the crowd came. He felt that it was a great job. He could sleep all he wanted, played and made fun of people and he drove bigger crowds than he ever did as a clown. He pretended the gorilla successfully.
However, eventually the crowds were tired of him for just swinging on tires. He began to notice that the people were paying more attention to the lion in the next cage. Not wanting to lose the attention of his audience, he decided to make a spectacular performance. He climbed to the top of his cage, crawled across a partition, and dangled from the top to the lion's cage. Of course, this made the lion furious, but the crowd people loved it.
At the end of the day the zoo keeper came and gave him a raise for being such a good attraction. Well, this went on for some time, he kept taunting the lion, the audience crowd grew a larger, and his salary kept going up. Then one terrible day happened. When he was dangling over the furious lion, he slipped and fell into the lion cage. The clown was really in big terrible situation. He was terrified.
Sooner the lion gathered itself and prepared to pounce. The clown was so scared. He could do nothing and he began to run round and round the cage with the lion close and closer behind. Finally, the lion could catch him. The clown started screaming and yelling, "Help me, help me!", but the lion was quick and pounces. The clown soon found himself flat on his back looking up at the angry lion and suddenly he heard a voice from the lion’s mouth;"Shut up you idiot! Do you want to get

















Kisah Zoo Job
Suatu hari badut mengunjungi kebun binatang dan berusaha untuk mendapatkan uang dengan membuat kinerja jalan. Dia bertindak dan menirukan sempurna beberapa tindakan hewan. Begitu ia mulai mengemudi orang banyak, penjaga kebun binatang menangkapnya dan menyeretnya ke kantornya. Penjaga kebun binatang menjelaskan kepada badut bahwa gorila kebun binatang paling populer telah meninggal tiba-tiba dan kiper itu takut bahwa kehadiran di kebun binatang akan jatuh. Jadi dia menawarkan badut pekerjaan untuk berdandan sebagai gorila sampai kebun binatang bisa mendapatkan satu lagi. badut yang diterima kesempatan yang besar ini.
Maka pagi berikutnya badut mengenakan setelan gorila dan memasuki kandang sebelum kerumunan datang. Dia merasa bahwa itu adalah pekerjaan yang besar. Dia bisa tidur segala yang ia inginkan, bermain dan dibuat menyenangkan orang dan ia mengusir orang banyak lebih besar dari yang pernah ia lakukan sebagai badut. Dia berpura-pura gorila berhasil.
Namun akhirnya orang banyak sudah lelah dia untuk hanya bergelantungan di ban. Dia mulai memperhatikan bahwa orang-orang lebih memperhatikan singa di kandang berikutnya. Tidak ingin kehilangan perhatian audiens, ia memutuskan untuk membuat pertunjukan spektakuler. Dia naik ke puncak kandangnya, merangkak di partisi, dan tergantung dari atas ke kandang singa. Tentu saja, ini membuat singa itu marah, tapi orang-orang orang-orang menyukainya.
Pada akhir hari penjaga kebun binatang datang dan memberinya kenaikan karena telah menjadi daya tarik yang baik. Nah, ini berlangsung selama beberapa waktu, ia terus mengejek singa, kerumunan penonton tumbuh lebih besar, dan gajinya terus naik. Kemudian suatu hari yang mengerikan terjadi. Ketika dia menggantung di atas singa marah, ia terpeleset dan jatuh ke dalam kandang singa. badut itu benar-benar dalam situasi mengerikan besar. Dia ketakutan.
Cepat singa berkumpul sendiri dan siap untuk menerkam. badut itu begitu takut. Dia bisa berbuat apa-apa dan ia mulai lari berputar-putar kandang dengan singa dekat dan lebih dekat di belakang. Akhirnya, singa bisa menangkapnya. badut mulai berteriak dan berteriak, "Tolong aku, bantu aku!", tapi singa itu cepat dan menerkam. badut segera menemukan dirinya datar di punggungnya menatap singa marah dan tiba-tiba ia mendengar suara dari mulut singa, "Diam idiot Apakah Anda ingin mendapatkan!














The Smart Blonde
A blonde woman boards an airplane. She is extremely exhausted and just wants to take a nap. She finally finds her seat and sits down next to a very curious young man.
He wants to test the whole dub blonde thing and possibly make some money out of it. “Hey, wanna play a game?” he asks her. “No thank you, i just want to take a nap.” “Please, its really easy, all you have to do is answer the questions that i ask you. If you don’t know the answer, then you give me five dollars, and if I don’t know the answer to your question, then Ill give you five dollars.”
“I really don’t want to do this. I just want to take a nap.”
“Oh but PLEASE pretty please. Okay, how about if I don’t know the answer to your question, I’ll give you five hundred dollars.” The blonde woman became interested and decided to play the game.
“Okay. How many moons does jupiter have?” the young man asked. The woman reached into her purse and took out a five dollar bill. “What goes up the mountain with three legs and comes back down with four?”.
The young man, determined not to lose, gets out his laptop and searches all over the internet for an answered. Flustered and confused, the young man hand the blonde five hundred dollars.
After a few hours, the young man was itching to know the answer to the question.”What was the answer to the riddle?” the blonde woman reached into her purse and handed the young man a five dollar bill.
Smart Blonde
Seorang wanita berambut pirang papan pesawat terbang. Dia sangat lelah dan hanya ingin tidur siang. Dia akhirnya menemukan tempat duduknya dan duduk di samping seorang pemuda yang sangat penasaran.
Dia ingin menguji seluruh menjuluki hal pirang dan mungkin membuat uang dari itu. "Hei, ingin bermain game?" Tanyanya nya. "Tidak, terima kasih, saya hanya ingin tidur siang." "Silakan, sangat mudah, yang harus Anda lakukan adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan Anda. Jika Anda tidak tahu jawabannya, maka Anda memberi saya lima dolar, dan jika saya tidak tahu jawaban atas pertanyaan Anda, kemudian Sakit memberikan lima dolar. "
"Saya benar-benar tidak ingin melakukan ini. Aku hanya ingin tidur siang. "
"Oh, tapi tolong cukup silahkan. Oke, bagaimana jika saya tidak tahu jawaban untuk pertanyaan Anda, saya akan memberimu lima ratus dolar. "Wanita pirang menjadi tertarik dan memutuskan untuk bermain game.
"Oke. Berapa banyak bulan tidak jupiter memiliki? "Tanya si pemuda. Perempuan itu merogoh dompetnya dan mengeluarkan selembar uang lima dolar. "Apa yang naik gunung dengan tiga kaki dan kembali turun dengan empat?".
Orang muda, bertekad untuk tidak kalah, keluar laptop dan mencari seluruh internet untuk menjawab. Bingung dan bingung, tangan pemuda itu lima ratus dolar pirang.
Setelah beberapa jam, pria muda itu gatal untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan "Apa jawaban teka-teki?". Pirang wanita merogoh tasnya dan menyerahkan pemuda tagihan lima dolar.

One day a clown was visiting the zoo and attempted to earn some money by making a street performance. He acted and mimed perfectly some animal acts. As soon as he started to drive a crowd, a zoo keeper grabbed him and dragged him into his office. The zoo keeper explained to the clown that the zoo's most popular gorilla had died suddenly and the keeper was fear that attendance at the zoo would fall off. So he offered the clown a job to dress up as the gorilla until the zoo could get another one. The clown accepted this great opportunity.

So the next morning the clown put on the gorilla suit and entered the cage before the crowd came. He felt that it was a great job. He could sleep all he wanted, played and made fun of people and he drove bigger crowds than he ever did as a clown. He pretended the gorilla successfully.

However, eventually the crowds were tired of him for just swinging on tires. He began to notice that the people were paying more attention to the lion in the next cage. Not wanting to lose the attention of his audience, he decided to make a spectacular performance. He climbed to the top of his cage, crawled across a partition, and dangled from the top to the lion's cage. Of course, this made the lion furious, but the crowd people loved it.

At the end of the day the zoo keeper came and gave him a raise for being such a good attraction. Well, this went on for some time, he kept taunting the lion, the audience crowd grew a larger, and his salary kept going up. Then one terrible day happened. When he was dangling over the furious lion, he slipped and fell into the lion cage. The clown was really in big terrible situation. He was terrified.

Sooner the lion gathered itself and prepared to pounce. The clown was so scared. He could do nothing and he began to run round and round the cage with the lion close and closer behind. Finally, the lion could catch him. The clown started screaming and yelling, "Help me, help me!", but the lion was quick and pounces. The clown soon found himself flat on his back looking up at the angry lion and suddenly he heard a voice from the lion’s mouth;"Shut up you idiot! Do you want to get us both fired?".














Suatu hari badut mengunjungi kebun binatang dan berusaha untuk mendapatkan uang dengan membuat kinerja jalan. Dia bertindak dan menirukan sempurna beberapa tindakan hewan. Begitu ia mulai mengemudi orang banyak, penjaga kebun binatang menangkapnya dan menyeretnya ke kantornya. Penjaga kebun binatang menjelaskan kepada badut bahwa gorila kebun binatang paling populer telah meninggal tiba-tiba dan kiper itu takut bahwa kehadiran di kebun binatang akan jatuh. Jadi dia menawarkan badut pekerjaan untuk berdandan sebagai gorila sampai kebun binatang bisa mendapatkan satu lagi. badut yang diterima kesempatan yang besar ini.

Maka pagi berikutnya badut mengenakan setelan gorila dan memasuki kandang sebelum kerumunan datang. Dia merasa bahwa itu adalah pekerjaan yang besar. Dia bisa tidur segala yang ia inginkan, bermain dan dibuat menyenangkan orang dan ia mengusir orang banyak lebih besar dari yang pernah ia lakukan sebagai badut. Dia berpura-pura gorila berhasil.

Namun akhirnya orang banyak sudah lelah dia untuk hanya bergelantungan di ban. Dia mulai memperhatikan bahwa orang-orang lebih memperhatikan singa di kandang berikutnya. Tidak ingin kehilangan perhatian audiens, ia memutuskan untuk membuat pertunjukan spektakuler. Dia naik ke puncak kandangnya, merangkak di partisi, dan tergantung dari atas ke kandang singa. Tentu saja, ini membuat singa itu marah, tapi orang-orang orang-orang menyukainya.

Pada akhir hari penjaga kebun binatang datang dan memberinya kenaikan karena telah menjadi daya tarik yang baik. Nah, ini berlangsung selama beberapa waktu, ia terus mengejek singa, kerumunan penonton tumbuh lebih besar, dan gajinya terus naik. Kemudian suatu hari yang mengerikan terjadi. Ketika dia menggantung di atas singa marah, ia terpeleset dan jatuh ke dalam kandang singa. badut itu benar-benar dalam situasi mengerikan besar. Dia ketakutan.

Cepat singa berkumpul sendiri dan siap untuk menerkam. badut itu begitu takut. Dia bisa berbuat apa-apa dan ia mulai lari berputar-putar kandang dengan singa dekat dan lebih dekat di belakang. Akhirnya, singa bisa menangkapnya. badut mulai berteriak dan berteriak, "Tolong aku, bantu aku!", tapi singa itu cepat dan menerkam. badut segera menemukan dirinya datar di punggungnya menatap singa marah dan tiba-tiba ia mendengar suara dari mulut singa, "Diam idiot Apakah Anda ingin mendapatkan kita berdua dipecat?!".










we are here to deliver a spoof story that we have discussed in a few days ago,
I ....... as moderator at a time that will convey the story outcome of our discussions, in addition to me ....... as a secretary who will write a few questions from you all, and beside it again ....... as answering that will answer all your questions.
would not need to elaborate so I can start to tell

presumably quite so many of us, it all deficiency and oversight that has become commonplace and it difst us, so we all please understand

kami berada disini akan menyampaikan cerita spoof yang telah kami diskusikan pada beberapa hari yang lalu,
saya ....... sebagai moderator sekaligus yang akan menyampaikan cerita hasil diskusi kami, di samping saya ....... sebagai sekertaris yang akan menulis beberapa pertanyaan dari anda semua, dan di sampingnya lagi ....... sebagai penjawab yang akan menjawab pertanyaan anda semua.
kiranya tidak perlu panjang lebar sehingga saya bisa mulai untuk bercerita

kiranya cukup sekian dari kami, kekurangan dan kekhilafan itu semua sudah menjadi hal biasa dan itu difst kami, jadi kami semua mohon maklum

Senin, 04 April 2011

pemeluk agama

Agama di Indonesia
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “KeTuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan budaya. Di tahun 2010, kira-kira 85,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu, dan 0,4% Buddha
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya".Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.
Berdasar sejarah, kaum pendatang telah menjadi pendorong utama keanekaragaman agama dan kultur di dalam negeri dengan pendatang dari India, Tiongkok, Portugal, Arab, dan Belanda. Bagaimanapun, hal ini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat untuk menyesuaikan kultur di Indonesia
Hindu dan Buddha telah dibawa ke Indonesia sekitar abad kedua dan abad keempat Masehi ketika pedagang dari India datang ke Sumatera, Jawa dan Sulawesi, membawa agama mereka. Hindu mulai berkembang di pulau Jawa pada abad kelima Masehi dengan kasta Brahmana yang memuja Siva. Pedagang juga mengembangkan ajaran Buddha pada abad berikut lebih lanjut dan sejumlah ajaran Buddha dan Hindu telah memengaruhi kerajaan-kerajaan kaya, seperti Kutai, Sriwijaya, Majapahit dan Sailendra. Sebuah candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur, telah dibangun oleh Kerajaan Sailendra pada waktu yang sama, begitu pula dengan candi Hindu, Prambanan juga dibangun. Puncak kejayaan Hindu-Jawa, Kerajaan Majapahit, terjadi pada abad ke-14 M, yang juga menjadi zaman keemasan dalam sejarah Indonesia.
Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 melalui pedagang Arab. Islam menyebar sampai pantai barat Sumatera dan kemudian berkembang ke timur pulau Jawa. Pada periode ini terdapat beberapa kerajaan Islam, yaitu kerajaan Demak, Pajang, Mataram dan Banten. Pada akhir abad ke-15 M, 20 kerajaan Islam telah dibentuk, mencerminkan dominasi Islam di Indonesia.
Kristen Katolik dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Portugis, khususnya di pulau Flores dan Timor.
Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada abad ke-16 M dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran. Wilayah penganut animisme di wilayah Indonesia bagian Timur, dan bagian lain, merupakan tujuan utama orang-orang Belanda, termasuk Maluku, Nusa Tenggara, Papua dan Kalimantan. Kemudian, Kristen menyebar melalui pelabuhan pantai Borneo, kaum misionarispun tiba di Toraja, Sulawesi. Wilayah Sumatera juga menjadi target para misionaris ketika itu, khususnya adalah orang-orang Batak, dimana banyak saat ini yang menjadi pemeluk Protestan.
Perubahan penting terhadap agama-agama juga terjadi sepanjang era Orde Baru. Antara tahun 1964 dan 1965, ketegangan antara PKI dan pemerintah Indonesia, bersama dengan beberapa organisasi, mengakibatkan terjadinya konflik dan pembunuhan terburuk di abad ke-20. Atas dasar peristiwa itu, pemerintahan Orde Baru mencoba untuk menindak para pendukung PKI, dengan menerapkan suatu kebijakan yang mengharuskan semua untuk memilih suatu agama, karena kebanyakan pendukung PKI adalah ateis. Sebagai hasilnya, tiap-tiap warganegara Indonesia diharuskan untuk membawa kartu identitas pribadi yang menandakan agama mereka. Kebijakan ini mengakibatkan suatu perpindahan agama secara massal, dengan sebagian besar berpindah agama ke Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Karena Konghucu bukanlah salah satu dari status pengenal agama, banyak orang Tionghoa juga berpindah ke Kristen atau Buddha.
Islam


Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Indonesia.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 85% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Sedangkan di wilayah timur Indonesia, persentase penganutnya tidak sebesar di kawasan barat. Sekitar 98% Muslim di Indonesia adalah penganut aliran Sunni. Sisanya, sekitar dua juta pengikut adalah Syiah (di atas satu persen), berada di Aceh.
Sejarah Islam di Indonesia sangatlah kompleks dan mencerminkan keanekaragaman dan kesempurnaan tersebut kedalam kultur. Pada abad ke-12, sebagian besar pedagang orang Islam dari India tiba di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Hindu yang dominan beserta kerajaan Buddha, seperti Majapahit dan Sriwijaya, mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke Islam. Dalam jumlah yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke Bali, sebagian Jawa dan Sumatera. Dalam beberapa kasus, ajaran Islam di Indonesia dipraktikkan dalam bentuk yang berbeda jika dibandingkan dengan Islam daerah Timur Tengah.
Ada pula sekelompok pemeluk Ahmadiyah yang kehadirannya belakangan ini sering dipertanyakan. Aliran ini telah hadir di Indonesia sejak 1925. Pada 9 Juni 2008, pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah surat keputusan yang praktis melarang Ahmadiyah melakukan aktivitasnya ke luar. Dalam surat keputusan itu dinyatakan bahwa Ahmadiyah dilarang menyebarkan ajarannya.
Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda. Pada 1965, ketika terjadi perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama dianggap sebagai orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dan karenanya tidak mendapatkan hak-haknya yang penuh sebagai warganegara. Sebagai hasilnya, gereja Protestan mengalami suatu pertumbuhan anggota.
Protestan membentuk suatu perkumpulan minoritas penting di beberapa wilayah. Sebagai contoh, di pulau Sulawesi, 97% penduduknya adalah Protestan, terutama di Tana Toraja, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Sekitar 75% penduduk di Tana Toraja adalah Protestan. dibeberapa wilayah, keseluruhan desa atau kampung memiliki sebutan berbeda terhadap aliran Protestan ini, tergantung pada keberhasilan aktivitas para misionaris.
Di Indonesia, terdapat dua provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Protestan, yaitu Papua,dan Sulawesi Utara dengan 90% - 94% dari jumlah penduduk. Di Papua, ajaran Protestan telah dipraktikkan secara baik oleh penduduk asli. Di Sulawesi Utara, kaum Minahasa, berpindah agama ke Protestan pada sekitar abad ke-18. Saat ini, kebanyakan dari penduduk asli Sulawesi Utara menjalankan beberapa aliran Protestan. Selain itu, para transmigran dari pulau Jawa dan Madura yang beragama Islam juga mulai berdatangan. Sepuluh persen lebih-kurang; dari jumlah penduduk Indonesia adalah penganut Kristen Protestan.
Hindu
Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha,[23] yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit. Candi Prambanan adalah kuil Hindu yang dibangun semasa kerajaan Majapahit, semasa dinasti Sanjaya. Kerajaan ini hidup hingga abad ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang. Periode ini, dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, bertahan selama 16 abad penuh.
Hindu di Indonesia berbeda dengan Hindu lainnya di dunia. Sebagai contoh, Hindu di Indonesia, secara formal ditunjuk sebagai agama Hindu Dharma, tidak pernah menerapkan sistem kasta. Contoh lain adalah, bahwa Epos keagamaan Hindu Mahabharata (Pertempuran Besar Keturunan Bharata) dan Ramayana (Perjalanan Rama), menjadi tradisi penting para pengikut Hindu di Indonesia, yang dinyatakan dalam bentuk wayang dan pertunjukan tari. Aliran Hindu juga telah terbentuk dengan cara yang berbeda di daerah pulau Jawa, yang jadilah lebih dipengaruhi oleh versi Islam mereka sendiri, yang dikenal sebagai Islam Abangan atau Islam Kejawen.
Semua praktisi agama Hindu Dharma berbagi kepercayaan dengan banyak orang umum, kebanyakan adalah Lima Filosofi: Panca Srada. Ini meliputi kepercayaan satu Yang Maha Kuasa Tuhan, kepercayaan didalam jiwa dan semangat, serta karma atau kepercayaan akan hukuman tindakan timbal balik. Dibanding kepercayaan atas siklus kelahiran kembali dan reinkarnasi, Hindu di Indonesia lebih terkait dengan banyak sekali yang berasal dari nenek moyang roh. Sebagai tambahan, agama Hindu disini lebih memusatkan pada seni dan upacara agama dibanding kitab, hukum dan kepercayaan.
Menurut catatan, jumlah penganut Hindu di Indonesia pada tahun 2006 adalah 6,5 juta orang), sekitar 1,8% dari jumlah penduduk Indonesia, merupakan nomor empat terbesar. Namun jumlah ini diperdebatkan oleh perwakilan Hindu Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). PHDI memberi suatu perkiraan bahwa ada 18 juta orang penganut Hindu di Indonesia. Sekitar 93 % penganut Hindu berada di Bali. Selain Bali juga terdapat di Sumatera, Jawa, Lombok, dan pulau Kalimantan yang juga memiliki populasi Hindu cukup besar, yaitu di Kalimantan Tengah, sekitar 15,8 % (sebagian besarnya adalah Hindu Kaharingan, agama lokal Kalimantan yang digabungkan ke dalam agama Hindu).
Buddha
Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu, sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar periode yang sama. Seperti kerajaan Sailendra, Sriwijaya dan Mataram. Kedatangan agama Buddha telah dimulai dengan aktivitas perdagangan yang mulai pada awal abad pertama melalui Jalur Sutra antara India dan Indonesia. Sejumlah warisan dapat ditemukan di Indonesia, mencakup candi Borobudur di Magelang dan patung atau prasasti dari sejarah Kerajaan Buddha yang lebih awal.
Mengikuti kejatuhan Soekarno pada pertengahan tahun 1960-an, dalam Pancasila ditekankan lagi pengakuan akan satu Tuhan (monoteisme). Sebagai hasilnya, pendiri Perbuddhi (Persatuan Buddha Indonesia), Bhikku Ashin Jinarakkhita, mengusulkan bahwa ada satu dewata tertinggi, Sang Hyang Adi Buddha. Hal ini didukung dengan sejarah di belakang versi Buddha Indonesia di masa lampau menurut teks Jawa kuno dan bentuk candi Borobudur.
Menurut sensus nasional tahun 1990, lebih dari 1% dari total penduduk Indonesia beragama Buddha, sekitar 1,8 juta orang. Kebanyakan penganut agama Buddha berada di Jakarta, walaupun ada juga di lain provinsi seperti Riau, Sumatra Utara dan Kalimantan Barat. Namun, jumlah ini mungkin terlalu tinggi, mengingat agama Konghucu dan Taoisme tidak dianggap sebagai agama resmi di Indonesia, sehingga dalam sensus diri mereka dianggap sebagai penganut agama Buddha.
Kristen KatolikUmat Katolik Perintis di Indonesia: 645 - 1500
Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Fakta ini ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta ini perlulah penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih luas. Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku "Daftar berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanah-tanah di luarnya". yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia.
Dengan terus dilakukan penyelidikan berita dari Abu Salih al-Armini kita dapat mengambil kesimpulan kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia. Di Barus juga telah berdiri sebuah Gereja dengan nama Gereja Bunda Perawan Murni Maria (Gereja Katolik Indonesia seri 1, diterbitkan oleh KWI)
Awal mula: abad ke-14 sampai abad ke-18
Dan selanjutnya abad ke-14 dan ke-15 entah sebagai kelanjutan umat di Barus atau bukan ternyata ada kesaksian bahwa abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan.
Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.
Banyak orang Portugis yang memiliki tujuan untuk menyebarkan agama Katolik Roma di Indonesia, dimulai dari kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara tahun 1546 dan 1547, pelopor misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius, mengunjungi pulau itu dan membaptiskan beberapa ribu penduduk setempat.
Pada abad ke-16, Portugis dan Spanyol mulai memperluas pengaruhnya di Manado & Minahasa, salah satunya adalah menyebarkan agama Kristen Katolik namun hal tersebut tidak bertahan lama sejak VOC berhasil mengusir Spanyol & Portugis dari Sulawesi Utara. VOC pun mulai menguasai Sulawesi Utara, untuk melindungi kedudukannya di Maluku.Selama masa VOC, banyak praktisi paham Katolik Roma yang jatuh, dalam hal kaitan kebijakan VOC yang mengkritisi agama itu. Yang paling tampak adalah di Sulawesi Utara, Flores dan Timor Timur.
Pada tahun 2006, 3% dari penduduk Indonesia adalah Katolik, lebih kecil dibandingkan para penganut Protestan. Mereka kebanyakan tinggal di Papua dan Flores.
Khonghucu
Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitikberatkan pada kepercayaan dan praktik yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya, bukannya suatu agama masyarakat yang terorganisir dengan baik, atau jalan hidup atau pergerakan sosial. Di era 1900-an, pemeluk Konghucu membentuk suatu organisasi, disebut Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) di Batavia (sekarang Jakarta).
Setelah kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, umat Konghucu di Indonesia terikut oleh beberapa huru-hara politis dan telah digunakan untuk beberapa kepentingan politis. Pada 1965, Soekarno mengeluarkan sebuah keputusan presiden No. 1/Pn.Ps/1965 1/Pn.Ps/1965, di mana agama resmi di Indonesia menjadi enam, termasuklah Konghucu. Pada awal tahun 1961, Asosiasi Khung Chiao Hui Indonesia (PKCHI), suatu organisasi Konghucu, mengumumkan bahwa aliran Konghucu merupakan suatu agama dan Confucius adalah nabi mereka.
Tahun 1967, Soekarno digantikan oleh Soeharto, menandai era Orde Baru. Di bawah pemerintahan Soeharto, perundang-undangan anti Tiongkok telah diberlakukan demi keuntungan dukungan politik dari orang-orang, terutama setelah kejatuhan PKI, yang diklaim telah didukung oleh Tiongkok. Soeharto mengeluarkan instruksi presiden No. 14/1967, mengenai kultur Tionghoa, peribadatan, perayaan Tionghoa, serta menghimbau orang Tionghoa untuk mengubah nama asli mereka. Bagaimanapun, Soeharto mengetahui bagaimana cara mengendalikan Tionghoa Indonesia, masyarakat yang hanya 3% dari populasi penduduk Indonesia, tetapi memiliki pengaruh dominan di sektor perekonomian Indonesia. Di tahun yang sama, Soeharto menyatakan bahwa “Konghucu berhak mendapatkan suatu tempat pantas di dalam negeri” di depan konferensi PKCHI.
Pada tahun 1969, UU No. 5/1969 dikeluarkan, menggantikan keputusan presiden tahun 1967 mengenai enam agama resmi. Namun, hal ini berbeda dalam praktiknya. Pada 1978, Menteri Dalam Negeri mengeluarkan keputusan bahwa hanya ada lima agama resmi, tidak termasuk Konghucu. Pada tanggal 27 Januari 1979, dalam suatu pertemuan kabinet, dengan kuat memutuskan bahwa Konghucu bukanlah suatu agama. Keputusan Menteri Dalam Negeri telah dikeluarkan pada tahun 1990 yang menegaskan bahwa hanya ada lima agama resmi di Indonesia.
Karenanya, status Konghucu di Indonesia pada era Orde Baru tidak pernah jelas. De jure, berlawanan hukum, di lain pihak hukum yang lebih tinggi mengizinkan Konghucu, tetapi hukum yang lebih rendah tidak mengakuinya. De facto, Konghucu tidak diakui oleh pemerintah dan pengikutnya wajib menjadi agama lain (biasanya Kristen atau Buddha) untuk menjaga kewarganegaraan mereka. Praktik ini telah diterapkan di banyak sektor, termasuk dalam kartu tanda penduduk, pendaftaran perkawinan, dan bahkan dalam pendidikan kewarga negaraan di Indonesia yang hanya mengenalkan lima agama resmi.
Setelah reformasi Indonesia tahun 1998, ketika kejatuhan Soeharto, Abdurrahman Wahid dipilih menjadi presiden yang keempat. Wahid mencabut instruksi presiden No. 14/1967 dan keputusan Menteri Dalam Negeri tahun 1978. Agama Konghucu kini secara resmi dianggap sebagai agama di Indonesia. Kultur Tionghoa dan semua yang terkait dengan aktivitas Tionghoa kini diizinkan untuk dipraktekkan. Warga Tionghoa Indonesia dan pemeluk Konghucu kini dibebaskan untuk melaksanakan ajaran dan tradisi mereka.
Agama dan kepercayaan lainnya
Beberapa agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia:
Yahudi
Terdapat komunitas kecil Yahudi yang tidak diakui di Jakarta dan Surabaya. Pendirian Yahudi awal di kepulauan ini berasal dari Yahudi Belanda yang datang untuk berdagang rempah. Pada tahun 1850-an, sekitar 20 keluarga Yahudi dari Belanda dan Jerman tinggal di Jakarta (waktu itu disebut Batavia). Beberapa tinggal di Semarang dan Surabaya. Beberapa Yahudi Baghdadi juga tinggal di pulau ini. Pada tahun 1945, terdapat sekitar 2.000 Yahudi Belanda di Indonesia. Pada tahun 1957, dilaporkan masih ada sekitar 450 orang Yahudi, terutama Ashkenazim di Jakarta dan Sephardim di Surabaya. Komunitas ini berkurang menjadi 50 pada tahun 1963. Pada tahun 1997, hanya terdapat 20 orang Yahudi, beberapa berada di Jakarta dan sedikit keluarga Baghdadi di Surabaya.
Yahudi di Surabaya memiliki sinagoga. Mereka hanya sedikit hubungan dengan Yahudi di luar Indonesia. Tidak ada pelayanan yang diberikan pada sinagoga. Sinagoga ini telah ditutup oleh umat Muslim yang menentang Perang Gaza 2008-2009. Satu-satunya sinagoga yang masih tersisa terletak di luar kota Manado, yang hanya dihadiri oleh sekitar 10 orang saja.
Baha'i
Di Indonesia hadir sejumlah pemeluk agama Baha'i. Berapa jumlah mereka sebenarnya tidak diketahui dengan pasti karena seringkali mereka mengalami tekanan dan penolakan dari masyarakat sekitarnya. Salah satu penganut agama Baha'i yang diketahui secara terbatas adalah belasan penganut di sebuah wilayah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Kristen Ortodoks
Meskipun Kristen Ortodoks sudah hadir di Indonesia melalui kaum Non-Kalsedon di Sumatera pada abad ke-7, baru pada abad ke-20 Gereja ini hadir dengan resmi. Ada dua kelompok Ortodoks di Indonesia, yaitu Gereja Ortodoks Yunani, dan Gereja Ortodoks Siria yang berkiblat ke Antiokhia.
Hubungan antar agama
Walaupun pemerintah Indonesia mengenali sejumlah agama berbeda, konflik antar agama kadang-kadang tidak terelakkan. Di masa Orde Baru, Soeharto mengeluarkan perundang-undangan yang oleh beberapa kalangan dirasa sebagai anti Tionghoa. Presiden Soeharto mencoba membatasi apapun yang berhubungan dengan budaya
Tionghoa, mencakup nama dan agama. Sebagai hasilnya, Buddha dan Khonghucu telah diasingkan.
Antara 1966 dan 1998, Soeharto berikhtiar untuk de-Islamisasi pemerintahan, dengan memberikan proporsi lebih besar terhadap orang-orang Kristen di dalam kabinet. Namun pada awal 1990-an, isu Islamisasi yang muncul, dan militer terbelah menjadi dua kelompok, nasionalis dan Islam. Golongan Islam, yang dipimpin oleh Jenderal Prabowo, berpihak pada Islamisasi, sedangkan Jenderal Wiranto dari golongan nasionalis, berpegang pada negara sekuler.
Semasa era Soeharto, program transmigrasi di Indonesia dilanjutkan, setelah diaktifkan oleh pemerintahan Hindia Belanda pada awal abad ke-19. Maksud program ini adalah untuk memindahkan penduduk dari daerah padat seperti pulau Jawa, Bali dan Madura ke daerah yang lebih sedikit penduduknya, seperti Ambon, kepulauan Sunda dan Papua. Kebijakan ini mendapatkan banyak kritik, dianggap sebagai kolonisasi oleh orang-orang Jawa dan Madura, yang membawa agama Islam ke daerah non-Muslim. Penduduk di wilayah barat Indonesia kebanyakan adalah orang Islam dengan Kristen merupakan minoritas kecil, sedangkan daerah timur, populasi Kristen adalah sama atau bahkan lebih besar dibanding populasi orang Islam. Hal ini bahkan telah menjadi pendorong utama terjadinya konflik antar agama dan ras di wilayah timur Indonesia, seperti kasus Poso di tahun 2005.
Pemerintah telah berniat untuk mengurangi konflik atau ketegangan tersebut dengan pengusulan kerjasama antar agama. Kementerian Luar Negeri, bersama dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, yang dipegang oleh Sarjana Islam Internasional, memperkenalkan ajaran Islam moderat, yang mana dipercaya akan mengurangi ketegangan tersebut. Pada 6 Desember 2004, dibuka konferensi antar agama yang bertema “Dialog Kooperasi Antar Agama: Masyarakat Yang Membangun dan Keselarasan”. Negara-negara yang hadir di dalam konferensi itu ialah negara-negara anggota ASEAN, Australia, Timor Timur, Selandia Baru dan Papua Nugini, yang dimaksudkan untuk mendiskusikan kemungkinan kerjasama antar kelompok agama berbeda di dalam meminimalkan konflik antar agama di Indonesia. Pemerintah Australia, yang diwakili oleh menteri luar negerinya, Alexander Downer, sangat mendukung konferensi tersebut.
Animisme
Kepercayaan terhadap benda mati (animisme) di Indonesia sama dengan penyembah benda mati di dunia lainnya, yang mana, suatu kepercayaan terhadap objek tertentu, seperti pohon, batu atau orang-orang. Kepercayaan ini telah ada dalam sejarah Indonesia yang paling awal, di sekitar pada abad pertama, tepat sebelum Hindu tiba Indonesia. Lagipula, dua ribu tahun kemudian, dengan keberadaan Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu dan agama lainnya, penyembah benda mati masih tersisa di beberapa wilayah di Indonesia. Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak diterima sebagai agama resmi di Indonesia, sebagaimana dinyatakan didalam Pancasila bahwa kepercayaan itu pada Ketuhanan Yang Maha Esa atau monoteisme. Penyembah benda mati, pada sisi lain tidak percaya akan dewa tertentu.

Selasa, 15 Maret 2011

karya tulis

PERANAN KERATON CIREBON
TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM
Karya Tulis ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat
kenaikan kelas III Madrasah aliyah Negri 1 Kota Magelang
Tahun Ajaran 2009 / 2010










Di susun oleh:
Khoiru Rozikin (NIS : 4183)

Kelas II Agama



MADRASAH ALIYAH NEGRI 1 KOTA MAGELANG
JL. Raya Payaman No. 1
MAGELANG


PENGESAHAN

Laporan Study Tour dengan judul PERANAN KERATON CIREBON TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM ini yang di laksanakan pada tanggal 11 – 13 Desember 2010 telah diuji dan disyahkan pada :



Hari :
Tanggal :



















Oleh

Penguji Pembimbing




…………………… Syarif Hidayatullah, S.Ag
NIP:……….……..……….. NIP. 19730605 200312 1 3 002

Mengetahui
Waka Kurikulum




Drs. Martono
NIP. 19640315 199203 1 003




MOTTO

1. Apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. (asy-Syuura:30)
2. Apa saja bencana yang menimpamu maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. an-Nisaa: 79)
3. Apa yang diperintahkan Rasul kepadamu maka laksanakanlah. Dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.” (Q.S. Al-Hasyr : 7)
4. “Banyak bersikap diam adalah keindahan yang menghiasi orang yang berakal dan rahasia yang menutup-nutupi orang bodoh” (Ulama)
5. “Barangsiapa yang memegang kuasa tentang sesuatu urusan kaum muslimin, lalu dia memberikan suatu tugas kepada seseorang, sedangkan dia mengetahui bahwa ada orang yang lebih baik daripada orang itu, dia telah mengkhianati Allah, RasulNya dan kaum muslimin.” (Hadis Riwayat Al-Hakim)
6. “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Al Mu’min: 60).


































PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :

1. Drs. H. Sedyoko, M.Pd selaku kepala Madrasah Aliyah Negri 1 kota Magelang
2. Bapak Syarif Hidayatullah,S.Ag selaku pembimbing dan walikelas II agama
3. Para staf Dewan Guru beserta karyawan dan karyawati MAN 1 Kota Magelang
4. Bapak dan Ibu tercinta di rumah yang selalau mendorong baik moril dan sepiritual
5. Teman – teman di kelas II agama yang penulis banggakan
6. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun karya tulis
7. Pembaca yang budiman








































KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan petunjukNya, sehingga atas limpahanan rahmad dan petunjukNya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tanpa ada halangan suatu apapun.
Karya tulis ini kami susun secara kolektif dengan mengumpulkan data-data yang telah diperoleh beberapa minggu yang lalu perjalanan ke makam Sunan Gunung Jati yang terletak di Cirebon. Dengan demikian semua pihak bias secara aktif mengembangkan pendapat – pendapatnya dari hasil perjalanan tersebut. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Namun penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, maka segenap saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan demi peningkatan dari karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap mudah – mudahan karya tulis ini bias bermanfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca umumnya.

Wassalamu’alaikum wr. Wb



















Magelang, 18 Desember 2010



Penulis







DAFTAR ISI

Halaman judul…………………………………………………………………………i
Halaman pengesahan………………………………………………………………….ii
Halaman motto………………………………………………………………………..iii
Halaman persembahan………………………………………………………………..iv
Kata pengantar………………………………………………………………………...v
Daftar isi………………………………………………………………………………vi

BAB I
Pendahuluan…………………………………………………………………………...1
BAB II
Gambaran Umum Lokasi Kunjungan…………………………….……………………2
A. Lokasi kunjungan………………………………………………………………2
B. Alasan memilih lokasi kunjungan………………………………………………2
C. Waktu kunjungan……………………………………………………………….2
BAB III
Isi………………………………………………………………………………………3
A. Sejarah Walisongo…………………………………………………………….……3
B. Sejarah Singkat Tokoh – Tokoh Walisongo………………………………………..4
1. Maulana MAlik Ibrahim………………………………………………………...4
2. Sunan Ampel……………………………………………………………………5
3. Sunan Bonang……………………………………………………………….......5
4. Sunan Drajat………………………………………………...…………………..6
5. Sunan Kudus………………………………………………………...…………..6
6. Sunan Giri…………………………………………………………...…………..6
7. Sunan Kalijaga………………………………………………………...………...6
8. Sunan Muria………………………………………………………………..…...7
9. Sunan Gunung Jati…………………………………………………………...….7
C. Sejarah Cirebon…………………………………………………………………...7
D. Sejarah Sunan Gunung Jati……………………………………………………..….7
E. Perkembangan Awal………………………………………………………………10
F. Masa Kesultanan……………………………………………………………….….11
1. Pangeran Cakrabuana (…. – 1479)
2. Sunan Gunungjati (1479 – 1568)
3. Fatahillah (1568 – 1570)
4. Panembahan Ratu I (1570 – 1649)
5. Panembahan Ratu II (1649 – 1677)
G. Terpecahnya kesultanan Cirebon…………………………………………………12
H. Masa colonial dan kemerdekaan………………………………………………….13
I. Perkembangan terakhir…………………………………………………………….14
BAB IV
Penutup………………………………………………………………………………15
A. Simpulan
B. Saran – saran
C. Penutup

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul
Sesuai dengan objek yang penulis kunjungi, maka penulis dengan sengaja memilih judul “PERANAN KERATON CIREBON TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM” dengan berbagai alasan berikut ini :
• Rasa ingin tahu penulis mengenahi seorang penyebar agama islam
• Adanya sesuatu yang penting untuk di tuangkan dalam sebuah karya tulis
• Penulis ingin menyampaikan kepada pembaca tentang pekembangan islam.

Dalam karya tulis ini penulis akan membahas tentang PERANAN KERATON
CIREBON TERHADAP PERKEMBANGAN ISLAM.


B. Tujuan Penulisan
Tujuan utama dalam pembuatan karya tulis ini adalah untuk memenuhi persyaratan kenaikan kelas III pada Madrasah Aliyah Negri 1 Kota Magelang 2009 / 2010.
Adapun tujuan lain adalah
*) Untuk menambah wawasan tentang perkembangan islam di Cirebon pada masa itu
*) Agar para pembaca mengetahui tentang sejarahperkembangan islam

C. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan dalam mempelajari karya tulis ini, penulis menyajikan dan membaginya dalam beberapa bab secara urut :
Bab I : Pendahuluan
Berisi alsan pemilihan judul, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan
Bab II : Gambaran umum lokasi penulisan
Berisi lokasi kunjungan, Alasan memilih lokasi kunjungan, Waktu kunjungan
Bab III : Isi yang meliputi
Sejarah Cirebon, Perkembangan awal ki Gedeng Tapa dan Ki Gedeng Alang –
alang,
Masa kesultanan Cirebon (pakungwati), Pangeran Cakrabuana (…. – 1479),
Sunan
Gunungjati (1479 – 1568), Fatahillah (1568 – 1570), Panembahan Ratu I (1570 – 1649),
Panembahan Ratu II (1649 – 1677), Terpecahnya kesultanan Cirebon, Masa
Colonial
dan kemerdekaan, Perkembangan terakhir.
Bab IV : Penutup
Berisi kesimpulan, kritik dan saran








BAB II
Gambaran Umum Lokasi Kunjungan

A. Lokasi kunjungan

Kota yang berada diperbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah ini memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik, antara lain Makam Sunan Gunung Jati dan galeri kerajinan tangan khas Cirebon. Makam sunan Gunung Jati terletak di Cirebon Jawa Barat, di mana sunan Gunung Jati itu termasuk salah satu wali 9 penyebar agama islam di tanah Jawa. Berdasarkan catatan sejarah, pada abad ke-15 dan 16 Masehi, Cirebon merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antarpulau. Akibatnya, Cirebon menjadi “Jembatan” antara kebudayaan Jawa dan Sunda, sehingga tercipta suatu kebudayaan yang khas. Bukan Jawa dan bukan pula Sunda.

B. Alasan memilih lokasi

Ada beberapa alasan mengapa penulis memilih lokasi penelitian makam sunan
Gunung Jati yang terletak di Cirebon Jawa Barat :
1. Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang sejarah perkembangan islam di Cirebon
2. Kota Cirebon mempunyai banyak objek wisata Religi yang sangat menarik untuk di pelajari
3. Dapat menambah khasanah hidup beragama

C. Waktu Kunjungan

Waktu kunjungan di makam Sunan Gunung Jati di Cirebon pada hari minggu pukul 02.00 pagi, setelah sampai di lokasi kami langsung menuju makam Sunan Gunung Jati untuk berziarah terlebih dahulu, namu sebelum itu kami di persilahkan dahulu untuk mengambil air wudlu pada tempat yang telah di sediakan. Setelah itu kami melakukan istighosah yang di pimpin oleh salah satu ulama’ yang ikut serta dalam kunjungan ziarah tersebut.

















BAB III
ISI

A. Sejarah Walisongo

Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding yang lain. Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia. Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.
Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah).[1] Saat itu, majelis dakwah Walisongo beranggotakan Maulana Malik Ibrahim sendiri, Maulana Ishaq (Sunan Wali Lanang), Maulana Ahmad Jumadil Kubro (Sunan Kubrawi); Maulana Muhammad Al-Maghrabi (Sunan Maghribi); Maulana Malik Isra'il (dari Champa), Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin, Maulana 'Aliyuddin, dan Syekh Subakir.
Dari nama para Walisongo tersebut, pada umumnya terdapat sembilan nama yang dikenal sebagai anggota Walisongo yang paling terkenal, yaitu:
• Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
• Sunan Ampel atau Raden Rahmat
• Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim • Sunan Drajat atau Raden Qasim
• Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq
• Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin • Sunan Kalijaga atau Raden Said
• Sunan Muria atau Raden Umar Said
• Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
Para Walisongo adalah intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.


B. Sejarah Singkat Tokoh – Tokoh Walisongo
1. Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo .
Nasab As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim
Nasab Maulana Malik Ibrahim menurut catatan Dari As-Sayyid Bahruddin Ba'alawi Al-Husaini yang kumpulan catatannya kemudian dibukukan dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang terdiri dari beberapa volume (jilid). Dalam Catatan itu tertulis: As-Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin As-Sayyid Barakat Zainal Alam bin As-Sayyid Husain Jamaluddin bin As-Sayyid Ahmad Jalaluddin bin As-Sayyid Abdullah bin As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin As-Sayyid Alwi Ammil Faqih bin As-Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin As-Sayyid Ali Khali’ Qasam bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Muhammad bin As-Sayyid Alwi bin As-Sayyid Ubaidillah bin Al-Imam Ahmad Al-Muhajir bin Al-Imam Isa bin Al-Imam Muhammad bin Al-Imam Ali Al-Uraidhi bin Al-Imam Ja’far Shadiq bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Al-Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra/Ali bin Abi Thalib, binti Nabi Muhammad Rasulullah
Ia diperkirakan lahir di Provinsi Samarqand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah orang Jawa terhadap As-Samarqandy. Meinsma, J.J., 1903. Serat ''Babad Tanah Jawi, Wiwit Saking Nabi Adam Dumugi ing Tahun 1647''. S'Gravenhage. Dalam cerita rakyat, ada yang memanggilnya Kakek Bantal.
Isteri Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim memiliki, 3 isteri bernama:
1. Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah Sarah
2. Siti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad
3. Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan Yusuf.
Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden Santri] dan melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji (Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Sayyid Ja’far Shadiq Sunan Kudus.
Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat kebanyakan, yaitu golongan masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Malik Ibrahim berusaha menarik hati masyarakat, yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan Gresik Jawa Timur.
2. Sunan Ampel
Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad, menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang putrid Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir Dari Dinasti Ming.
Nasab lengkapnya sebagai berikut: Sunan Ampel bin Sayyid Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Sayyid Jamaluddin Al-Husain bin Sayyid Ahmad Jalaluddin bin Sayyid Abdullah bin Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Sayyid Alwi Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shahib Mirbath bin Sayyid Ali Khali’ Qasam bin Sayyid Alwi bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Alwi bin Sayyid Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid Isa bin Sayyid Muhammad bin Sayyid Ali Al-Uraidhi bin Imam Ja’far Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah.
Sunan Ampel umumnya dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Pesantrennya bertempat di Ampel Denta, [[Surabaya]], dan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. Ia menikah dengan Dewi Condrowati yang bergelar Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja dan menikah juga dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning.
Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo, berputera: Sunan Bonang,Siti Syari’ah,Sunan Derajat,Sunan Sedayu,Siti Muthmainnah dan Siti Hafsah.
Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputera: Dewi Murtasiyah,Asyiqah,Raden Husamuddin (Sunan Lamongan,Raden Zainal Abidin (Sunan Demak),Pangeran Tumapel dan Raden Faqih (Sunan Ampel 2. Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.
3. Sunan Bonang
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Bonang banyak berdakwah melalui kesenian untuk menarik penduduk Jawa agar memeluk agama Islam. Ia dikatakan sebagai penggubah suluk ''Wijil'' dan tembang ''Tombo Ati'', yang masih sering dinyanyikan orang. Pembaharuannya pada gamelan Jawa ialah dengan memasukkan rebab dan bonang, yang sering dihubungkan dengan namanya. Universitas Leiden menyimpan sebuah karya sastra bahasa Jawa bernama ''Het Boek van Bonang'' atau ''Buku Bonang''. Menurut G.W.J. Drewes, itu bukan karya Sunan Bonang namun mungkin saja mengandung ajarannya. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525.
4. Sunan Drajat
Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel, dan merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad. Ia adalah putra Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila, putri adipati Tuban bernama Arya Teja. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kebanyakan. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam. Pesantren Sunan Drajat dijalankan secara mandiri sebagai wilayah perdikan, bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan. Tembang ''macapat'' ''Pangkur'' disebutkan sebagai ciptaannya. Gamelan Singomengkok peninggalannya terdapat di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan. Sunan Drajat diperkirakan wafat wafat pada 1522.
5. Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak, yaitu sebagai panglima perang, penasehat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah Sunan Prawoto penguasa Demak, dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah Mesjid Menara Kudus, yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.
6. Sunan Giri
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq. Sunan Giri adalah keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudara seperguruan dari Sunan Bonang. Ia mendirikan pemerintahan mandiri di Giri Kedaton, Gresik yang selanjutnya berperan sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Jawa dan Indonesia timur, bahkan sampai ke kepulauan Maluku. Salah satu keturunannya yang terkenal ialah Sunan Giri Prapen, yang menyebarkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.
7. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang suluk ''Ilir-Ilir'' dan ''Gundul-Gundul Pacul'' umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq, menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.
8. Sunan Muria
Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus.
9. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah Umdatuddin putra Ali Nurul Alam putra Syekh Husain Jamaluddin Akbar. Dari pihak ibu, ia masih keturunan keraton Kerajaan Pajajaran Pajajaran melalui Nyai Rara Santang, yaitu anak dari Sri Baduga Maharaja. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah dan pemerintahannya, yang sesudahnya kemudian menjadi Kesultanan Cirebon. Anaknya yang bernama Maulana Hasanuddin, juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan agama Islam di Banten, sehingga kemudian menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan Banten.
C. Sejarah Cirebon
Menurut ''Sulendraningrat'' yang mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan Atja pada naskah ''Carita Purwaka Caruban Nagari'', Cirebon pada awalnya adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama-kelamaan berkembang menjadi sebuah desa yang ramai dan diberi nama ''Caruban'' (Bahasa Sunda campuran), karena di sana bercampur para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan mata pencaharian yang berbeda-beda untuk bertempat tinggal atau berdagang. Mengingat pada awalnya sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah sebagai nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai serta pembuatan terasi, petis, dan garam. Dari istilah air bekas pembuatan terasi (''belendrang'') dari udang rebon inilah berkembanglah sebutan ''cai-rebon'' (Bahasa Sunda: air rebon) yang kemudian menjadi ''Cirebon''. Dengan dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, Cirebon kemudian menjadi sebuah kota besar dan menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir utara Jawa baik dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan di kepulauan Nusantara maupun dengan bagian dunia lainnya. Selain itu, Cirebon tumbuh menjadi cikal bakal pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
D. Sejarah Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati bernama '''Syarif Hidayatullah''', lahir sekitar tahun 1450. Ayah beliau adalah Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar. Jamaluddin Akbar adalah seorang Muballigh dan Musafir besar dari Gujarat India yang sangat dikenal sebagai Syekh Maulana Akbar bagi kaum Sufi di tanah air. Syekh Maulana Akbar adalah putra Ahmad Jalal Syah putra Abdullah Khan putra Abdul Malik putra Alwi putra Syekh Muhammad Shahib Mirbath, ulama besar di Hadramaut Yaman yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah melalui cucu beliau Husain bin Ali Imam Husain. Ibunda Jati adalah Nyai Rara Santang (Syarifah Muda'im) yaitu putri dari Sri Baduga Sunan Gunung Maharaja Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang, dan merupakan adik dari Kian Santang atau Pangeran Walangsungsang yang bergelar Cakrabuwana / Cakrabumi atau Mbah Kuwu Cirebon Girang yang berguru kepada Syekh Datuk Kahfi, seorang Muballigh asal Baghdad bernama asli Idhafi Mahdi bin Ahmad. Makam Nyai Rara Santang bisa kita temui di dalam komplek KLENTENG di Pasar Bogor, di sebelah Kebun Raya Bogor.

Silsilah
.Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah Al-Khan bin
.Sayyid 'Umadtuddin Abdullah Al-Khan bin
.Sayyid 'Ali Nuruddin Al-Khan @ 'Ali Nurul 'Alam bin
.Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan bin
.Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin
.Sayyid Abdullah Al-'Azhomatu Khan bin
. Sayyid Amir 'Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad,India) bin
.Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
.Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)bin
.Sayyid Ali Kholi' Qosim bin
.Sayyid Alawi Ats-Tsani bin
.Sayyid Muhammad Sohibus Saumi'ah bin
.Sayyid Alawi Awwal bin
.Sayyid Al-Imam 'Ubaidillah bin
.Ahmad al-Muhajir bin
.Sayyid 'Isa Naqib Ar-Rumi bin
.Sayyid Muhammad An-Naqib bin
.Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin
.Sayyidina Ja'far As-Sodiq bin
.Sayyidina Muhammad Al Baqir bin
.Sayyidina 'Ali Zainal 'Abidin bin
.Al-Imam Sayyidina Hussain
.Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan Fatimah Az-Zahra binti [[Muhammad]]

Silisilah dari Pajajaran
.Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah
.Rara Santang (Syarifah Muda'im)
.Prabu Jaya Dewata @ Raden Pamanah Rasa @ Prabu Siliwangi II
.Prabu Dewa Niskala (Raja Galuh/Kawali)
.Niskala Wastu Kancana @ Prabu Siliwangi I
.Prabu Linggabuana @ Prabu Wangi (Raja yang tewas di Bubat)

Raden Syarif Hidayatullah mewarisi kecendrungan spiritual dari kakek buyutnya Syekh Maulana Akbar sehingga ketika telah selesai belajar Agama di pesantren Syekh Datuk Kahfi beliau meneruskan ke Timur Tengah. Tempat mana saja yang dikunjungi masih diperselisihkan, kecuali (mungkin) Mekah dan Madinah karena ke 2 tempat itu wajib dikunjungi sebagai bagian dari ibadah haji untuk umat Islam. Babad Cirebon menyebutkan ketika Pangeran Cakrabuwana membangun kota Cirebon dan tidak mempunyai pewaris, maka sepulang dari Timur Tengah Raden Syarif Hidayatullah mengambil peranan mambangun kota Cirebon dan menjadi pemimpin perkampungan Muslim yang baru dibentuk itu setelah Uwaknya wafat. Memasuki usia dewasa sekitar diantara tahun 1470-1480, beliau menikahi adik dari Bupati Banten ketika itu bernama Nyai Kawunganten. Dari pernikahan ini beliau mendapatkan seorang putri yaitu Ratu Wulung Ayu dan Maulana Hasanuddin yang kelak menjadi Sultan Banten I. Masa ini kurang banyak diteliti para sejarawan hingga tiba masa pendirian Kesultanan Demak tahun 1487 yang mana beliau memberikan andil karena sebagai anggota dari Dewan Muballigh yang sekarang kita kenal dengan nama Walisongo. Pada masa ini beliau berusia sekitar 37 tahun kurang lebih sama dengan usia Raden Patah yang baru diangkat menjadi Sultan Demak I bergelar Alam Akbar Al Fattah. Bila Syarif Hidayat keturunan Syekh Maulana Akbar Gujarat dari pihak ayah, maka Raden Patah adalah keturunan beliau juga tapi dari pihak ibu yang lahir di Campa. Dengan diangkatnya Raden Patah sebagai Sultan di Pulau Jawa bukan hanya di Demak, maka Cirebon menjadi semacam Negara Bagian bawahan vassal state dari kesultanan Demak, terbukti dengan tidak adanya riwayat tentang pelantikan Syarif Hidayatullah secara resmi sebagai Sultan Cirebon. Hal ini sesuai dengan strategi yang telah digariskan Sunan Ampel, Ulama yang paling di-tua-kan di Dewan Muballigh, bahwa agama Islam akan disebarkan di P. Jawa dengan Kesultanan Demak sebagai pelopornya. Setelah pendirian Kesultanan Demak antara tahun 1490 hingga 1518 adalah masa-masa paling sulit, baik bagi Syarif Hidayat dan Raden Patah karena proses Islamisasi secara damai mengalami gangguan internal dari kerajaan Pakuan dan Galuh (di Jawa Barat) dan Majapahit (di Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan gangguan external dari Portugis yang telah mulai expansi di Asia Tenggara. Tentang personaliti dari Syarif Hidayat yang banyak dilukiskan sebagai seorang Ulama kharismatik, dalam beberapa riwayat yang kuat, memiliki peranan penting dalam pengadilan Syekh Siti Jenar pada tahun 1508 di pelataran Masjid Demak. Ia ikut membimbing Ulama berperangai ganjil itu untuk menerima hukuman mati dengan lebih dulu melucuti ilmu kekebalan tubuhnya. Eksekusi yang dilakukan Sunan Kalijaga akhirnya berjalan baik, dan dengan wafatnya Syekh Siti Jenar, maka salah satu duri dalam daging di Kesultana Demak telah tercabut. Raja Pakuan di awal abad 16, seiring masuknya Portugis di Pasai dan Malaka, merasa mendapat sekutu untuk mengurangi pengaruh Syarif Hidayat yang telah berkembang di Cirebon dan Banten. Hanya Sunda Kelapa yang masih dalam kekuasaan Pakuan. Di saat yang genting inilah Syarif Hidayat berperan dalam membimbing Pati Unus dalam pembentukan armada gabungan Kesultanan Banten, Demak, Cirebon di P. Jawa dengan misi utama mengusir Portugis dari wilayah Asia Tenggara. Terlebih dulu Syarif Hidayat menikahkan putrinya untuk menjadi istri Pati Unus yang ke 2 di tahun 1511. Kegagalan expedisi jihad II Pati Unus yang sangat fatal di tahun 1521 memaksa Syarif Hidayat merombak Pimpinan Armada Gabungan yang masih tersisa dan mengangkat Tubagus Pasai (belakangan dikenal dengan nama (Fatahillah),untuk menggantikan Pati Unus yang syahid di Malaka, sebagai Panglima berikutnya dan menyusun strategi baru untuk memancing Portugis bertempur di P. Jawa. Sangat kebetulan karena Raja Pakuan telah resmi mengundang Armada Portugis datang ke Sunda Kelapa sebagai dukungan bagi kerajaan Pakuan yang sangat lemah di laut yang telah dijepit oleh Kesultanan Banten di Barat dan Kesultanan Cirebon di Timur. Kedatangan armada Portugis sangat diharapkan dapat menjaga Sunda Kelapa dari kejatuhan berikutnya karena praktis Kerajaan Hindu Pakuan tidak memiliki lagi kota pelabuhan di P. Jawa setelah Banten dan Cirebon menjadi kerajaan-kerajaan Islam. Tahun 1527 bulan Juni Armada Portugis datang dihantam serangan dahsyat dari Pasukan Islam yang telah bertahun-tahun ingin membalas dendam atas kegagalan expedisi Jihad di Malaka 1521. Dengan ini jatuhlah Sunda Kelapa secara resmi ke dalam Kesultanan Banten-Cirebon dan di rubah nama menjadi Jayakarta dan Tubagus Pasai mendapat gelar Fatahillah. Perebutan pengaruh antara Pakuan-Galuh dengan Cirebon-Banten segera bergeser kembali ke darat. Tetapi Pakuan dan Galuh yang telah kehilangan banyak wilayah menjadi sulit menjaga keteguhan moral para pembesarnya. Satu persatu dari para Pangeran, Putri Pakuan di banyak wilayah jatuh ke dalam pelukan agama Islam. Begitu pula sebagian Panglima Perangnya. Satu hal yang sangat unik dari personaliti Syarif Hidayatullah adalah dalam riwayat jatuhnya Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda pada tahun 1568 hanya setahun sebelum beliau wafat dalam usia yang sangat sepuh hampir 120 tahun (1569). Diriwayatkan dalam perundingan terakhir dengan para Pembesar istana Pakuan, Syarif Hidayat memberikan 2 opsi. Yang pertama Pembesar Istana Pakuan yang bersedia masuk Islam akan dijaga kedudukan dan martabatnya seperti gelar Pangeran, Putri atau Panglima dan dipersilakan tetap tinggal di keraton masing-masing. Yang ke dua adalah bagi yang tidak bersedia masuk Islam maka harus keluar dari keraton masing-masing dan keluar dari ibukota Pakuan untuk diberikan tempat di pedalaman Banten wilayah Cibeo sekarang. Dalam perundingan terakhir yang sangat menentukan dari riwayat Pakuan ini, sebagian besar para Pangeran dan Putri-Putri Raja menerima opsi ke 1. Sedang Pasukan Kawal Istana dan Panglimanya (sebanyak 40 orang) yang merupakan Korps Elite dari Angkatan Darat Pakuan memilih opsi ke 2. Mereka inilah cikal bakal penduduk Baduy Dalam sekarang yang terus menjaga anggota pemukiman hanya sebanyak 40 keluarga karena keturunan dari 40 pengawal istana Pakuan. Anggota yang tidak terpilih harus pindah ke pemukiman Baduy Luar. Yang menjadi perdebatan para ahli hingga kini adalah opsi ke 3 yang diminta Para Pendeta Sunda Wiwitan. Mereka menolak opsi pertama dan ke 2. Dengan kata lain mereka ingin tetap memeluk agama Sunda Wiwitan (aliran Hindu di wilayah Pakuan) tetapi tetap bermukim di dalam wilayah Istana Pakuan. Sejarah membuktikan hingga penyelidikan yang dilakukan para Arkeolog asing ketika masa penjajahan Belanda, bahwa istana Pakuan dinyatakan hilang karena tidak ditemukan sisa-sisa reruntuhannya. Sebagian riwayat yang diyakini kaum Sufi menyatakan dengan kemampuan yang diberikan Allah karena doa seorang Ulama yang sudah sangat sepuh sangat mudah dikabulkan, Syarif Hidayat telah memindahkan istana Pakuan ke alam ghaib sehubungan dengan kerasnya penolakan Para Pendeta Sunda Wiwitan untuk tidak menerima Islam ataupun sekadar keluar dari wilayah Istana Pakuan. Bagi para sejarawan beliau adalah peletak konsep Negara Islam modern ketika itu dengan bukti berkembangnya Kesultanan Banten sebagi negara maju dan makmur mencapai puncaknya 1650 hingga 1680 yang runtuh hanya karena pengkhianatan seorang anggota istana yang dikenal dengan nama Sultan Haji. Dengan segala jasanya umat Islam di Jawa Barat memanggil beliau dengan nama lengkap Syekh Maulana Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Rahimahullah.
E. Perkembangan Awal
Ki Gedeng Tapa

Ki Gedeng Tapa (atau juga dikenal dengan nama Ki Gedeng Jumajan Jati) adalah seorang saudagar kaya di pelabuhan Muarajati, Cirebon. Ia mulai membuka hutan ilalang dan membangun sebuah gubug dan sebuah tajug (Jalagrahan) pada tanggal 1 Syura 1358 (tahun Jawa) bertepatan dengan tahun 1445 Masehi. Sejak saat itu, mulailah para pendatang mulai menetap dan membentuk masyarakat baru di desa Caruban.



Ki Gedeng Alang-Alang

Kuwu atau kepala desa Caruban yang pertama yang diangkat oleh masyarakat baru itu adalah Ki Gedeng Alang-alang. Sebagai Pangraksabumi atau wakilnya, diangkatlah Raden Walangsungsang, yaitu putra Prabu Siliwangi dan Nyi Mas Subanglarang atau Subangkranjang, yang tak lain adalah puteri dari Ki Gedeng Tapa. Setelah Ki Gedeng Alang-alang wafat, Walangsungsang yang juga bergelar Ki Cakrabumi diangkat menjadi penggantinya sebagai kuwu yang kedua, dengan gelar Pangeran Cakrabuana.
F. Masa Kesultanan Cirebon
1. Pangeran Cakrabuana (…. –1479)

Pangeran Cakrabuana adalah keturunan Pajajaran. Putera pertama Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari istrinya yang kedua bernama SubangLarang (puteri Ki Gedeng Tapa). Nama kecilnya adalah Raden Walangsungsang, setelah remaja dikenal dengan nama Kian Santang. Ia mempunyai dua orang saudara seibu, yaitu Nyai Lara Santang/ Syarifah Mudaim dan Raden Sangara. Sebagai anak sulung dan laki-laki ia tidak mendapatkan haknya sebagai putera mahkota Pakuan Pajajaran. Hal ini disebabkan oleh karena ia memeluk agama Islam (diturunkan oleh Subanglarang - ibunya), sementara saat itu (abad 16) ajaran agama mayoritas di Pajajaran adalah Sunda Wiwitan (agama leluhur orang Sunda) Hindu dan Budha. Posisinya digantikan oleh adiknya, Prabu Surawisesa, anak laki-laki Prabu Siliwangi dari istrinya yang ketiga Nyai Cantring Manikmayang. Ketika kakeknya Ki Gedeng Tapa yang penguasa pesisir utara Jawa meninggal, Walangsungsang tidak meneruskan kedudukan kakeknya, melainkan lalu mendirikan istana Pakungwati dan membentuk pemerintahan di Cirebon. Dengan demikian, yang dianggap sebagai pendiri pertama Kesultanan Cirebon adalah Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana. Pangeran Cakrabuana, yang usai menunaikan ibadah haji kemudian disebut Haji Abdullah Iman, tampil sebagai "raja" Cirebon pertama yang memerintah dari keraton Pakungwati dan aktif menyebarkan agama Islam kepada penduduk Cirebon.

2. Sunan Gunung Jati (1479-1568)

Pada tahun 1479 M, kedudukannya kemudian digantikan putra adiknya, Nyai Rarasantang dari hasil perkawinannya dengan Syarif Abdullah dari Mesir, yakni Syarif Hidayatullah (1448-1568) yang setelah wafat dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati dengan gelar Tumenggung Syarif Hidayatullah bin Maulana Sultan Muhammad Syarif Abdullah dan bergelar pula sebagai ''Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Jati Purba Panetep Panatagama Awlya Allah Kutubid Jaman Khalifatur Rasulullah''. Pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada Kesultanan Cirebon dimulailah oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati kemudian diyakini sebagai pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten serta penyebar agama Islam di Jawa Barat seperti Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa dan Banten. Setelah Sunan Gunung Jati wafat, terjadilah kekosongan jabatan pimpinan tertinggi kerajaan Islam Cirebon. Pada mulanya calon kuat pengganti Sunan Gunung Jati ialah Pangeran Dipati Carbon, Putra Pangeran Pasarean, cucu Sunan Gunung Jati. Namun, Pangeran Dipati Carbon meninggal lebih dahulu pada tahun 1565.


3. Fatahillah (1568-1570)

Kekosongan pemegang kekuasaan itu kemudian diisi dengan mengukuhkan pejabat keraton yang selama Sunan Gunung Jati melaksanakan tugas dakwah, pemerintahan dijabat oleh Fatahillah atau Fadillah Khan. Fatahillah kemudian naik takhta, dan memerintah Cirebon secara resmi menjadi raja sejak tahun 1568. Fatahillah menduduki takhta kerajaan Cirebon hanya berlangsung dua tahun karena ia meninggal dunia pada tahun 1570, dua tahun setelah Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan berdampingan dengan makam Sunan Gunung Jati di Gedung Jinem Astana Gunung Sembung.

4. Panembahan Ratu I (1570-1649)

Sepeninggal Fatahillah, oleh karena tidak ada calon lain yang layak menjadi raja, takhta kerajaan jatuh kepada cucu Sunan Gunung Jati yaitu Pangeran Emas putra tertua Pangeran Dipati Carbon atau cicit Sunan Gunung Jati. Pangeran Emas kemudian bergelar Panembahan Ratu I dan memerintah Cirebon selama kurang lebih 79 tahun.

5. Panembahan Ratu II (1649-1677)

Setelah Panembahan Ratu I meninggal dunia pada tahun 1649, pemerintahan Kesultanan Cirebon dilanjutkan oleh cucunya yang bernama Pangeran Rasmi atau Pangeran Karim, karena ayah Pangeran Rasmi yaitu Pangeran Seda ing Gayam atau Panembahan Adiningkusumah meninggal lebih dahulu. Pangeran Rasmi kemudian menggunakan nama gelar ayahnya almarhum yakni Panembahan Adiningkusuma yang kemudian dikenal pula dengan sebutan Panembahan Girilaya atau Panembahan Ratu II. Panembahan Girilaya pada masa pemerintahannya terjepit di antara dua kekuatan kekuasaan, yaitu Kesultanan Banten dan Kesultanan Mataram. Banten merasa curiga sebab Cirebon dianggap lebih mendekat ke Mataram (Amangkurat I adalah mertua Panembahan Girilaya). Mataram dilain pihak merasa curiga bahwa Cirebon tidak sungguh-sungguh mendekatkan diri, karena Panembahan Girilaya dan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten adalah sama-sama keturunan Pajajaran. Kondisi ini memuncak dengan meninggalnya Panembahan Girilaya di Kartasura dan ditahannya Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya di Mataram. Panembahan Girilaya adalah menantu Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Kesultanan Mataram. Makamnya di Jogjakarta, di bukit Girilaya, dekat dengan makam raja raja Mataram di Imogiri, Bantul Imogiri, Kabupaten Bantul. Menurut beberapa sumber di Imogiri maupun Girilaya, tinggi makam Panembahan Girilaya adalah sejajar dengan makam Sultan Agung di Imogiri.

G. Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Dengan kematian Panembahan Girilaya, maka terjadi kekosongan penguasa. Sultan Ageng Tirtayasa segera menobatkan Pangeran Wangsakerta sebagai pengganti Panembahan Girilaya, atas tanggung jawab pihak Banten. Sultan Ageng Tirtayasa kemudian mengirimkan pasukan dan kapal perang untuk membantu Trunojoyo, yang saat itu sedang memerangi Amangkurat I dari Mataram. Dengan bantuan Trunojoyo, maka kedua putra Panembahan Girilaya yang ditahan akhirnya dapat dibebaskan dan dibawa kembali ke Cirebon untuk kemudian juga dinobatkan sebagai penguasa Kesultanan Cirebon.

Perpecahan I (1677)

Pembagian pertama terhadap Kesultanan Cirebon, dengan demikian terjadi pada masa penobatan tiga orang putra Panembahan Girilaya, yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Panembahan Cirebon pada tahun 1677. Ini merupakan babak baru bagi keraton.
Crebon, dimana kesultanan terpecah menjadi tiga dan masing-masing berkuasa dan menurunkan para sultan berikutnya. Dengan demikian, para penguasa Kesultanan Cirebon berikutnya adalah:

1. Sultan Keraton Kasepuhan, Pangeran Martawijaya, dengan gelar Sultan Sepuh Abil Makarimi Muhammad Samsudin (1677-1703)
2. Pangeran Wangsakerta, sebagai Panembahan Cirebon dengan gelar Pangeran Abdul Kamil Muhammad Nasarudin atau Panembahan Tohpati (1677-1713).
3. Sultan Kanoman, Pangeran Kartawijaya, dengan gelar Sultan Anom Abil Makarimi Muhammad Badrudin (1677-1723)

Perubahan gelar dari Panembahan menjadi Sultan bagi dua putra tertua Pangeran Girilaya ini dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa, karena keduanya dilantik menjadi Sultan Cirebon di ibukota Banten. Sebagai sultan, mereka mempunyai wilayah kekuasaan penuh, rakyat, dan keraton masing-masing. Pangeran Wangsakerta tidak diangkat menjadi sultan melainkan hanya Panembahan. Ia tidak memiliki wilayah kekuasaan atau keraton sendiri, akan tetapi berdiri sebagai ''kaprabonan'' (''paguron''), yaitu tempat belajar para intelektual keraton. Dlam tradisi kesultanan di Cirebon, suksesi kekuasaan sejak tahun 1677 berlangsung sesuai dengan tradisi keraton, di mana seorang sultan akan menurunkan takhtanya kepada anak laki-laki tertua dari permaisurinya. Jika tidak ada, akan dicari cucu atau cicitnya. Jika terpaksa, maka orang lain yang dapat memangku jabatan itu sebagai pejabat sementara.

Perpecahan II (1807)

Suksesi para sultan selanjutnya pada umumnya berjalan lancar, sampai pada masa pemerintahan Sultan Anom IV (1798-1803), dimana terjadi perpecahan karena salah seorang putranya, yaitu Pangeran Raja Kanoman, ingin memisahkan diri membangun kesultanan sendiri dengan nama Kesultanan Kacirebonan. Khendak Pangeran Raja Kanoman didukung oleh pemerintah Kolonial Belanda dengan keluarnya ''besluit'' (Bahasa Belanda Surat keputusan) ubernur-Jendral Hindia Belanda yang mengangkat Pangeran Raja Kanoman menjadi Sultan Carbon Kacirebonan tahun 1807 dengan pembatasan bahwa putra dan para penggantinya tidak berhak atas gelar sultan, cukup dengan gelar pangeran. Sejak itu di Kesultanan Cirebon bertambah satu penguasa lagi, yaitu Kesultanan Kacirebonan, pecahan dari Kesultanan Kanoman. Sementara tahta Sultan Kanoman V jatuh pada putra Sultan Anom IV yang lain bernama Sultan Anom Abusoleh Imamuddin (1803-1811).

H. Masa kolinial dan kemerdekaan

Sesudah kejadian tersebut, pemerintah Kolonial Belanda pun semakin dalam ikut campur dalam mengatur Cirebon, sehingga semakin surutlah peranan dari keraton-keraton Kesultanan Cirebon di wilayah-wilayah kekuasaannya. Puncaknya terjadi pada tahun-tahun 1906 dan 1926, dimana kekuasaan pemerintahan Kesultanan Cirebon secara resmi dihapuskan dengan disahkannya Gemeente Cheirebon (Kota Cirebon), yang mencakup luas 1.100 Hektar, dengan penduduk sekitar 20.000 jiwa (Stlb. 1906 No. 122 dan Stlb. 1926 No. 370). Tahun 1942, Kota Cirebon kembali diperluas menjadi 2.450 hektar. Pada masa kemerdekaan, wilayah Kesultanan Cirebon menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara umum, wilayah Kesultanan Cirebon tercakup dalam Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, yang secara administratif masing-masing dipimpin oleh pejabat pemerintah Indonesia yaitu walikota dan bupati.

I. Perkembangan terakhir

Setelah masa kemerdekaan Indonesia, Kesultanan Cirebon tidak lagi merupakan pusat dari pemerintahan dan pengembangan agama Islam. Meskipun demikian keraton-keraton yang ada tetap menjalankan perannya sebagai pusat kebudayaan masyarakat khususnya di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Kesultanan Cirebon turut serta dalam berbagai upacara dan perayaan adat masyarakat dan telah beberapa kali ambil bagian dalam Festival des cours royals di Indonésie Festival Keraton Nusantara (FKN). Umumnya, Keraton Kasepuhan sebagai istana Sultan Sepuh dianggap yang paling penting karena merupakan keraton tertua yang berdiri tahun 1529, sedangkan Keraton Kanoman sebagai istana Sultan Anom berdiri tahun 1622, dan yang terkemudian adalah Keraton Kacirebonan dan Keraton Kaprabonan. Pada awal bulan Maret 2003, telah terjadi konflik internal di keraton Kanoman, antara Pangeran Raja Muhammad Emirudin dan Pangeran Elang Muhammad Saladin, untuk pengangkatan tahta Sultan Kanoman XII. Pelantikan kedua sultan ini diperkirakan menimbulkan perpecahan di kalangan kerabat keraton tersebut.















BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan laporan lapangan perjalanan dan kunjungan ke makam Sunan Gung jati ini penulis dapat mengancal beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sejarah Cirebon
Cirebon pada awalnya adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama-kelamaan berkembang menjadi sebuah desa yang ramai dan diberi nama ''Caruban''. Dari istilah air bekas pembuatan terasi (''belendrang'') dari udang rebon inilah berkembanglah sebutan ''cai-rebon'' (Bahasa Sunda: air rebon) yang kemudian menjadi ''Cirebon''
2. sejarah sunan gunung jati
Sunan Gunung Jati bernama '''Syarif Hidayatullah''', lahir sekitar tahun 1450. Ayah beliau adalah Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar. Ibunda Jati adalah Nyai Rara Santang (Syarifah Muda'im) yaitu putri dari Sri Baduga Sunan Gunung Maharaja Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang.
3. perkembangan awal
Ki Gedeng Tapa (atau juga dikenal dengan nama Ki Gedeng Jumajan Jati) adalah seorang saudagar kaya di pelabuhan Muarajati, Cirebon. kuwu atau kepala desa Caruban yang pertama yang diangkat oleh masyarakat baru itu adalah Ki Gedeng Alang-alang.
4. Masa Kesultanan Cirebon (Pakungwati)
Pangeran Cakrabuana (…. –1479), Sunan Gunung Jati (1479-1568), Fatahillah (1568-1570), Panembahan Ratu I (1570-1649), Panembahan Ratu II (1649-1677).
5. Terpecahnya Kesultanan Cirebon
Dengan kematian Panembahan Girilaya, maka terjadi kekosongan penguasa. Pembagian pertama terhadap Kesultanan Cirebon, dengan demikian terjadi pada masa penobatan tiga orang putra Panembahan Girilaya, yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Panembahan Cirebon pada tahun 1677. Suksesi para sultan selanjutnya pada umumnya berjalan lancar, sampai pada masa pemerintahan Sultan Anom IV (1798-1803), dimana terjadi perpecahan karena salah seorang putranya, yaitu Pangeran Raja Kanoman, ingin memisahkan diri membangun kesultanan sendiri dengan nama Kesultanan Kacirebonan.
6. masa kolinial dan kemerdekaan
Sesudah kejadian tersebut, pemerintah Kolonial Belanda pun semakin dalam ikut campur dalam mengatur Cirebon, sehingga semakin surutlah peranan dari keraton-keraton Kesultanan Cirebon di wilayah-wilayah kekuasaannya.
7. Perkembangan terakhir
Setelah masa kemerdekaan Indonesia, Kesultanan Cirebon tidak lagi merupakan pusat dari pemerintahan dan pengembangan agama Islam.







B. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah segala puji bagi kami haturkan kepada Allah SWt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga karya tulis ini dapat selesai sebagai mana mestinya dapat berguna bagi kita semua. Akhirnya penulis minta maaf yang sebesar – besarnya atas kesalahan dan segala kekuranuan yang sangat sekali tidak penulis sengaja kesalahannya, dan juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ini penulis ucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya sedangkan penulis tidak dapat memberikan apa – apa kepada pihak yang telah membantu penulis, akan tetapi penulis yakin bahwa keikhlasan dalam membantu menyelesaikan karya ini Allah SWT akan mengganti kebaikan pembatu yang sebesar – besarnya.
Amiiiiinnnnn…..





































DAFTAR PUSTAKA

Adapun daftar pustaka penulis gunakan sebagai sumber laporan ini adalah :
1) WWW.GOOGLE.COM
2) BUKU PANDUAN “SEKITAR KOMPLEK MAKAM SUNAN GUNUNG JATI DAN SEKILAS RIWAYATNYA”
3) http://erdwords.blogspot.com/2009/03/kata-kata-bijak-4.html
4) http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebon
5) http://www.google.co.id/images?hl=id&biw=1280&bih=578&gbv=2&tbs=isch%3A1&sa=1&q=gunung+jati&aq=f&aqi=&aql=&oq=
6) http://roycahsweetness.blogspot.com/